Halo Sobat sehat! Selamat datang di theearthkitchen.ca! Senang sekali bisa menemani Sobat semua dalam mencari informasi terpercaya seputar kesehatan, khususnya tentang persalinan. Kali ini, kita akan membahas tuntas tentang Pengertian Persalinan Menurut WHO 2020. Mungkin Sobat sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau sekadar ingin menambah pengetahuan, artikel ini akan sangat bermanfaat.
Persalinan adalah momen yang sangat penting dan emosional bagi setiap wanita. Memahami prosesnya, terutama dari sumber yang kredibel seperti WHO (World Health Organization), akan membantu Sobat merasa lebih siap dan tenang dalam menghadapinya. WHO sendiri adalah organisasi kesehatan dunia yang selalu memberikan rekomendasi dan panduan terbaik berdasarkan bukti ilmiah.
Dalam artikel ini, kita akan kupas tuntas Pengertian Persalinan Menurut WHO 2020, mulai dari definisi dasarnya, tahapan persalinan, faktor-faktor yang mempengaruhinya, hingga bagaimana WHO merekomendasikan penanganan persalinan yang aman dan sehat. Yuk, simak terus!
Memahami Definisi Persalinan Menurut WHO 2020
WHO, sebagai organisasi kesehatan terkemuka, mendefinisikan persalinan sebagai serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan (aterm), lahir spontan, presentasi kepala, tanpa komplikasi, dan diikuti pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. Definisi ini menekankan pada beberapa poin penting yang perlu kita pahami.
Pertama, persalinan adalah sebuah proses yang kompleks dan bertahap. Bukan hanya sekadar "melahirkan", tetapi sebuah rangkaian kejadian yang melibatkan kontraksi rahim, pembukaan serviks, penurunan bayi, hingga akhirnya bayi lahir ke dunia. Setiap tahapan memiliki peran penting dalam keberhasilan persalinan.
Kedua, definisi WHO juga menekankan pada persalinan yang normal dan tanpa komplikasi. Ini berarti bahwa bayi lahir pada usia kehamilan yang cukup bulan (aterm, biasanya antara 37-42 minggu), lahir secara spontan (tanpa bantuan alat atau tindakan operatif), dan presentasi kepala (posisi bayi dengan kepala di bawah). Jika terdapat komplikasi, maka penanganan persalinan mungkin memerlukan intervensi medis.
Ketiga, pengeluaran plasenta dan selaput ketuban juga merupakan bagian integral dari persalinan. Setelah bayi lahir, plasenta yang berfungsi sebagai penyedia nutrisi dan oksigen selama kehamilan, harus dikeluarkan dari rahim. Proses ini juga penting untuk mencegah komplikasi seperti perdarahan pasca persalinan.
Mengapa Definisi WHO Penting?
Memahami Pengertian Persalinan Menurut WHO 2020 sangat penting karena beberapa alasan. Pertama, definisi ini menjadi acuan bagi tenaga kesehatan di seluruh dunia dalam memberikan pelayanan persalinan yang berkualitas dan aman. Dengan menggunakan definisi yang standar, kita dapat membandingkan data dan hasil penelitian antar negara.
Kedua, definisi ini membantu ibu hamil dan keluarga untuk memiliki ekspektasi yang realistis tentang proses persalinan. Dengan memahami bahwa persalinan adalah sebuah proses yang kompleks dan bertahap, ibu hamil dapat lebih siap secara fisik dan mental.
Ketiga, definisi ini menekankan pada pentingnya persalinan yang normal dan tanpa komplikasi. Jika terdapat tanda-tanda komplikasi, intervensi medis mungkin diperlukan untuk memastikan keselamatan ibu dan bayi.
Tahapan Persalinan Menurut Panduan WHO
Persalinan biasanya dibagi menjadi tiga tahap utama, dan WHO juga mengacu pada tahapan ini dalam panduannya. Memahami setiap tahapan akan membantu Sobat mengidentifikasi tanda-tanda persalinan dan mempersiapkan diri dengan lebih baik.
Tahap pertama adalah tahap pembukaan. Tahap ini dimulai dengan kontraksi rahim yang teratur dan semakin kuat, serta pembukaan serviks (leher rahim). Tahap ini dibagi lagi menjadi dua fase: fase laten (pembukaan lambat) dan fase aktif (pembukaan cepat). Pada fase laten, pembukaan serviks biasanya masih lambat, sekitar 0-4 cm. Pada fase aktif, pembukaan serviks akan semakin cepat, sekitar 1 cm per jam atau lebih.
Tahap kedua adalah tahap pengeluaran bayi. Tahap ini dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir ketika bayi lahir. Pada tahap ini, ibu akan merasakan dorongan yang kuat untuk mengejan. Penting untuk mengikuti instruksi dari tenaga kesehatan saat mengejan agar proses persalinan berjalan lancar.
Tahap ketiga adalah tahap pengeluaran plasenta. Setelah bayi lahir, kontraksi rahim akan berlanjut untuk mengeluarkan plasenta dan selaput ketuban. Tenaga kesehatan akan memastikan bahwa plasenta keluar dengan lengkap dan tidak ada sisa yang tertinggal di dalam rahim.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tahapan Persalinan
Lama dan lancarnya setiap tahapan persalinan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang penting antara lain:
- Paritas: Ibu yang baru pertama kali melahirkan (primipara) biasanya memiliki waktu persalinan yang lebih lama dibandingkan ibu yang sudah pernah melahirkan (multipara).
- Kekuatan kontraksi: Kontraksi rahim yang kuat dan teratur akan membantu mempercepat pembukaan serviks dan mendorong bayi keluar.
- Posisi bayi: Posisi bayi yang ideal adalah presentasi kepala dengan posisi occiput anterior (OA), yaitu kepala bayi menghadap ke tulang belakang ibu. Posisi lain dapat mempersulit proses persalinan.
- Kondisi medis ibu: Kondisi medis ibu seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau anemia dapat memengaruhi proses persalinan.
Rekomendasi WHO untuk Persalinan yang Aman dan Sehat
WHO memberikan rekomendasi yang komprehensif untuk memastikan persalinan yang aman dan sehat bagi ibu dan bayi. Rekomendasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari persiapan persalinan, penanganan persalinan, hingga perawatan pasca persalinan.
Salah satu rekomendasi penting dari WHO adalah pentingnya persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, seperti dokter, bidan, atau perawat. Tenaga kesehatan yang terlatih memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menangani persalinan dengan aman dan efektif, serta mengatasi komplikasi yang mungkin timbul.
WHO juga merekomendasikan agar ibu hamil mendapatkan perawatan antenatal yang berkualitas. Perawatan antenatal meliputi pemeriksaan kehamilan secara rutin, pemberian imunisasi, edukasi tentang nutrisi dan gaya hidup sehat, serta deteksi dini komplikasi kehamilan.
Selain itu, WHO menekankan pentingnya praktik Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah bayi lahir. IMD memberikan banyak manfaat bagi bayi, seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh, membantu bayi beradaptasi dengan lingkungan luar rahim, dan mempererat ikatan antara ibu dan bayi.
Pilihan Metode Persalinan Menurut WHO
WHO mengakui bahwa setiap ibu memiliki preferensi yang berbeda-beda terkait metode persalinan. WHO mendukung hak ibu untuk memilih metode persalinan yang sesuai dengan keinginannya, asalkan metode tersebut aman dan tidak membahayakan ibu dan bayi.
Persalinan pervaginam (normal) tetap menjadi metode persalinan yang paling dianjurkan oleh WHO, jika tidak ada indikasi medis yang mengharuskan persalinan melalui operasi caesar. Namun, dalam kasus tertentu, operasi caesar mungkin menjadi pilihan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi.
WHO juga mendukung penggunaan metode pereda nyeri selama persalinan, seperti epidural, jika ibu menginginkannya. Namun, penting untuk mendiskusikan manfaat dan risiko dari setiap metode pereda nyeri dengan tenaga kesehatan.
Tabel Ringkasan Pengertian Persalinan Menurut WHO 2020
Berikut adalah tabel ringkasan yang merangkum poin-poin penting terkait Pengertian Persalinan Menurut WHO 2020:
Aspek | Deskripsi |
---|---|
Definisi | Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi aterm, lahir spontan, presentasi kepala, tanpa komplikasi, dan diikuti pengeluaran plasenta dan selaput ketuban. |
Tahapan | Tahap 1 (Pembukaan), Tahap 2 (Pengeluaran Bayi), Tahap 3 (Pengeluaran Plasenta) |
Faktor yang Mempengaruhi | Paritas, kekuatan kontraksi, posisi bayi, kondisi medis ibu |
Rekomendasi WHO | Persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih, perawatan antenatal berkualitas, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) |
Metode Persalinan | Persalinan pervaginam (normal) dianjurkan jika tidak ada indikasi medis operasi caesar. Operasi caesar dipertimbangkan jika ada indikasi medis. |
Pereda Nyeri | Penggunaan metode pereda nyeri (misalnya epidural) didukung jika ibu menginginkannya, setelah mendiskusikan manfaat dan risiko dengan tenaga kesehatan. |
FAQ: Pertanyaan Seputar Pengertian Persalinan Menurut WHO 2020
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum (FAQ) tentang Pengertian Persalinan Menurut WHO 2020 beserta jawabannya:
- Apa itu persalinan menurut WHO? Persalinan adalah proses keluarnya bayi dari rahim setelah kehamilan cukup bulan.
- Kapan persalinan dianggap cukup bulan menurut WHO? Antara 37-42 minggu kehamilan.
- Siapa yang sebaiknya menolong persalinan menurut WHO? Tenaga kesehatan terlatih seperti dokter atau bidan.
- Apa itu IMD yang direkomendasikan WHO? Inisiasi Menyusu Dini, yaitu menyusui bayi segera setelah lahir.
- Apakah WHO mendukung operasi caesar? Hanya jika ada indikasi medis yang membahayakan ibu atau bayi.
- Apakah normal jika persalinan pertama lebih lama? Ya, biasanya persalinan pertama (primipara) memang lebih lama.
- Apa yang dimaksud dengan presentasi kepala? Posisi bayi dengan kepala berada di bawah saat akan lahir.
- Apakah WHO merekomendasikan penggunaan obat pereda nyeri saat persalinan? Ya, jika ibu menginginkannya dan setelah berkonsultasi dengan dokter.
- Apa saja tahapan persalinan menurut WHO? Pembukaan, pengeluaran bayi, dan pengeluaran plasenta.
- Apa itu kontraksi? Pengerutan otot rahim yang membantu mendorong bayi keluar.
- Mengapa perawatan antenatal penting? Untuk memantau kesehatan ibu dan bayi selama kehamilan dan mendeteksi dini komplikasi.
- Apakah persalinan di rumah aman menurut WHO? WHO merekomendasikan persalinan di fasilitas kesehatan yang memadai.
- Apa yang harus dilakukan jika ada komplikasi saat persalinan? Segera cari pertolongan medis.
Kesimpulan
Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Pengertian Persalinan Menurut WHO 2020. Ingatlah bahwa persalinan adalah proses yang alami dan indah, tetapi juga memerlukan persiapan dan penanganan yang tepat. Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan informasi dan saran yang sesuai dengan kondisi Sobat.
Jangan lupa untuk terus mengunjungi theearthkitchen.ca untuk mendapatkan informasi kesehatan lainnya yang bermanfaat. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!